diary hari ini

Sosial emosional

Terkadang memahami memang menyakitkan, mengalah itu perih. Menemukan titik persilangan adalah sebuah proses, iya musti butuh ekstra kesabaran. Ditiap lini kehidupan. Teman, keluarga, organisasi, lingkungan. Just try. Hanya tak mau pengetahuan dan gagasan ini membusuk di pikiran tanpa terucapkan. Tak payah menyalahbenarkan. Introspeksi diri. Ojo dumeh, ojo gur iso nggluweh. Hidup tak sebercanda itu. red-18102016

Plak(!)Maafkan Aku

3 minggu lebih otakku serasa semrawut, wajah dan mimik tubuhku merengut, keceriaan nestapa, tawa bahagia dan canda adalah hanya wujud dari topengku selama 3 minggu itu. Hingga seorang alumni meminangkanku dengan Ilahi kembali. Kuraba² 3 minggu lalu. Aku terlampau sombong, terlampau bodoh, hina dan tak tahu diri. Lah aku iki sopo?doyoku opo?aku bukan pendekar yg kekar menghadapi beban sendirian, aku bukan pahlawan yg punya kekuatan dadakan hingga mudahlah bagiku menyelesaikan segala urusan. Aku lupa aku ini siapa?aku lupa aku selalu bersama siapa? Aku lupa bahwa aku menjauhiMu. Aku lupa Engkau disisi. Aku lupa telinga kanan kiriku untuk apa. Aku lupa menengadahkan tangan tp justru sering menelungkupkan telapak dg wajah yg mendongak. Aku lupa harus kepada siapa aku memeluk. Aku lupa ungkapan²Mu nan syahdu tiada dua. Aku lupa menyenandungkan sastraMu. Aku lupa Engkau selalu ada. Aku lupa bahwa aku tak pernah sendiri. Menangisku padaMu. Kucurhatkan,kusampaikan segala keluhku,lelahku,lemah amat lemahnya aku padaMu. Kuakui Engkau sungguh Maha Pemilik hati. Sang Penguasa.Aku padaMu. Allah Tuhanku. Lancarkan agendaku. Kuserahkan, pasrahkan padaMu. Alfatihah :). red-05102016

 -InshaAlloh ada jalan-

Siang itu sepulang kuliah sekitar pukul 11.50 am. Kutemui rekan dalam agendaku, wajah mereka memburuk saat aku mendekat. Mereka diam. Diceritakannya hambatan ini dan itu. Aku geddeg, bruet, pening,pikirku hampa. Gaono jalan, tujuan, gagasan dan ide harus bgmn. Intinya untuk pertama kalinya menjadi ketua. Aku bodoh tak tau apa². Terngiang seutas kalimat dr lelaki paruh baya "kamu dipaksa untuk bisa", tp aku hrs bgmn?atau bgmnkah caranya? aku hrs pulang.aku ingin pulang. menenangkan diri sejenak. Mencari jawaban permasalahan.
Dikamar aku tetap tak mampu memaksa otakku menemukan jalan. Mak deg (!) slentingan kang² paruh baya itu muncul " Baca Alfatihah, nglendek o maring kuasane Gusti ". Bergegaslah aku berwudhu dan kucurahkan ketakberdayaanku. Peningku hilang. Aku tersenyum didepan cermin kamar. Entahlah rasaku tenang tentram. Apa yg aku takutkan?Allah disini. Ada Alloh pemilik kuasa jagat raya. Ada Alloh yg siap kau peluk ditiap sulitmu. Ud'uuni astajiblakum.
Gass RK. Kang bay memberiku wejangan hrs bgmn dan bgmn. Sorenya rapat dadakan. Alhamdulillah byk yg dtg mnrtku. Slentingan Tuhan masuk ke sanubari mereka. Dukungan mereka ada (tengs gaes :D). Semuanya berjalan tak serumit sebelumnya. Kau tahu?pikiranku terasa terang terbuka. Kalutmalut sebelumnya, kekhawatiran, kegelisahan, sirna hilang dadakan. Pulangnya. Kurenungkan.Memang sebelum rapat kami buka dg suurotul fatihah. Tak seperti biasanya yg hanya basmalah dan ditutup hamdalah pun tanpa berdoa sejenak merendah. Ohhya(!) Alloh ada, ini kuasaNya. Siapalah kami, apalah kuasa kami, we're nothing. Mengeluh tanpa melihat kebesaranNya, lupa bahwa Alloh senang jika hambaNya mengingat, mengeluh, curhat dan mendekat padaNya. red-06102016







0 Response to "diary hari ini"

Posting Komentar

wdcfawqafwef